INTELEKSIA: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah
http://inteleksia.stidalhadid.ac.id/index.php/inteleksia
<p><strong>Inteleksia: </strong><strong>Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah (JPID)</strong> adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh STID Al-Hadid dengan fokus kajian pengembangan ilmu dakwah berbasis Islam Rasional Kebangsaan (IRK), meliputi bidang: manajemen dakwah, komunikasi penyiaran Islam, pengembangan/pemberdayaan masyarakat Islam, dan bidang dakwah lainnya. Inteleksia JPID terbit dalam format cetak dan online dengan nomor p-ISSN 2686-1178 dan e-ISSN 2686-3367. Jurnal ini diterbitkan oleh STID Al Hadid Yayasan Al Kahfi Surabaya, Jawatimur, Indonesia. Berdasarkan <a href="https://arjuna.kemdikbud.go.id/#/pengumuman/592">SK Dirjen Diktiristek Nomor 79/E/KPT/2023</a>, tanggal 11 Mei 2023, Inteleksia JPID dinyatakan <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/10780"><strong>Terakreditasi Peringkat 4 (SINTA 4)</strong></a> mulai volume 2 nomor 2 tahun 2021 sampai dengan volume 7 nomor 1 tahun 2026.</p>STID Al-Hadiden-USINTELEKSIA: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah2686-1178<div class="page-header"> <h1><strong style="font-size: 14px;">Jurnal ini berlisensi Atribut Berbagi Serupa 4.0 Internasional (CC BY-SA 4.0)</strong></h1> </div> <p>Penulis yang melakukan publikasi di jurnal ini setuju kriteria-kriteria sebagai berikut ini:</p> <ol> <li class="show">Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Atribut Berbagi Serupa 4.0 Internasional (CC BY-SA 4.0</a>) yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.</li> <li class="show">Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.</li> <li class="show">Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan. </li> </ol>Gerakan Dakwah Islam Liberal di Indonesia: Analisis Kritis dalam Lanskap Kontemporer
http://inteleksia.stidalhadid.ac.id/index.php/inteleksia/article/view/348
<p><strong>THE LIBERAL ISLAMIC DA'WAH MOVEMENT IN INDONESIA: A CRITICAL ANALYSIS IN THE CONTEMPORARY LANDSCAPE.</strong> <em>The emergence of the liberal Islamic missionary movement in Indonesia, led by the Liberal Islam Network (JIL) in the early 2000s, sparked both support and opposition. JIL, as an intellectual missionary movement in contemporary development, is no longer active organizationally. However, liberal Islamic da'wah has not simply ceased to exist, as it continues to manifest itself in various forms of movement, both structured and sporadic. It is still being promoted through new, more contemporary channels. This study aims to further describe how the liberal Islamic da'wah movement in Indonesia operates within the contemporary landscape, while also providing a critical analysis of liberal Islamic da'wah in Indonesia. The methodology used is qualitative literature review. The study results indicate that liberal Islam in Indonesia in the contemporary era has evolved alongside changes in the da'wah landscape it faces. These changes include aspects of subject matter, methods and media, as well as the packaging of the content or message of liberal Islamic preaching, even though the main ideas being preached remain the same as before. In terms of divine preaching, changes in the operational methods of preaching are universal as a response to changing circumstances. The challenges of liberal Islamic da'wah lie in the core ideas of its messages, which pertain to secularism, pluralism, liberalism, gender equality, and the safety of non-Muslims. These messages cannot be categorized as a continuation of divine da'wah. On the contrary, in some aspects, they compromise the principles of divine da'wah</em></p>Reti Dwi AnggrainiDedy Pradesa
Copyright (c) 2025 Reti Dwi Anggraini, Dedy Pradesa
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-06-302025-06-307112410.55372/inteleksiajpid.v7i1.348Pemberdayaan Generasi Muda Muslim Lewat Pemberian Materi Dakwah Terprogram Berbasis Teologi Islam Rasional
http://inteleksia.stidalhadid.ac.id/index.php/inteleksia/article/view/372
<p><strong>EMPOWERMENT OF YOUNG MUSLIMS THROUGH THE PROVISION OF PROGRAMATIC DA'WAH MATERIAL BASED ON RATIONAL ISLAMIC THEOLOGY. </strong><em>Community empowerment mostly uses economic, legal, gender equality, and environmental approaches to build community awareness so that they dare to rise up and change the circumstances that hinder their development, progress, and prosperity. On the other hand, the potential of Islamic teachings as a guide to life can be used as an approach that is no less important than other empowerment approaches. Islamic teachings, which are teachings for community development, can serve as a new approach to community empowerment. On the other hand, the potential of the young Muslim generation as the successors of the development of the ummah and the nation must be the focus of efforts to regenerate a nation. This article offers an approach to empowering the young generation (gen Z) of Muslims who emphasize awareness by providing programmatic da'wah materials based on Rational Islamic theology that do not yet exist or have not been developed. This study uses descriptive qualitative methods based on related references. The study results </em></p> <p><em> </em></p> <p><em>show that rational Islamic theology can be an approach in empowering the community, especially the young generation of Islam. The approach of providing programmatic da'wah materials based on rational Islamic theology that emphasizes aspects of divine, moral and social awareness that can encourage individual or community awareness to understand the purpose, direction and meaning of life so that they can improve themselves towards a better direction and also have social roles in society.</em></p>Sutriyono SutriyonoAhmad Hidayat
Copyright (c) 2025 Ahmad Hidayat, Sutriyono Sutriyono
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-06-302025-06-3071255010.55372/inteleksiajpid.v7i1.372Kepemimpinan Sosial di Masa Krisis: Keteladanan Umar Bin Khattab dalam Menghadapi Tahun Ramadah 18 H
http://inteleksia.stidalhadid.ac.id/index.php/inteleksia/article/view/368
<p><em>Studi ini mengkaji tentang kepemimpinan Umar bin Khattab dalam menangani krisis tahun Ramadah yang berpotensi menghancurkan peradaban Islam jika tidak tertangani dengan cepat dan tepat. Namun, dengan kepemimpinan keteladanan yang diterapkan oleh Umar, kehidupan umat pun berjalan dengan normal kembali. Studi ini bertujuan mengeksplorasi prinsip-prinsip perilaku kepemimpinan yang dijalankan oleh Umar dalam mengatasi krisis ini. Metodologi studi melalui kajian kualitatif dengan sumber data kepustakaan. Hasil studi menunjukkan Umar mencontohkan caranya melalui penerapan nilai-nilai kepedulian, empati sosial, kesederhanaan kepada pengikutnya, menginspirasikan visi kepedulian, penyelamatan umat dengan perbuatan nyata dan komunikasi berbasis nilai kesadaran pada SDM, menantang proses melalui penyesuaian inovasi prioritas program penarikan zakat dalam masa krisis, memungkinkan orang lain bertindak melalui kerjasama dan pembentukan yang solid, manajemen kontrol yang disiplin dalam tim penanganan krisis, dan menyemangati jiwa untuk tetap sabar, tabah, dan mengimbangi dengan doa sebagai jalan sunatullah ketika usaha sudah dijalankan secara maksimal. Kontribusi dari tulisan ini adalah memberikan inspirasi penerapan kepemimpinan pada manajer organisasi dakwah dalam menggerakan SDM dengan cara-cara teladan terlebih dalam situasi krisis.</em></p>Eric Dwi Rufianto
Copyright (c) 2025 Eric Dwi Rufianto
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-06-302025-06-3071517210.55372/inteleksiajpid.v7i1.368Mutu Layanan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) di Era Modern: Service Quality TPQ Daarut Taubah
http://inteleksia.stidalhadid.ac.id/index.php/inteleksia/article/view/360
<p><strong>SERVICE QUALITY OF QURANIC EDUCATION CENTERS (TPQ) IN THE MODERN ERA: SERVICE QUALITY AT TPQ DAARUT TAUBAH</strong><em>. Service quality is an essential aspect in ensuring the sustainability and effectiveness of da'wah institutions, including Qur'anic education centers (TPQ). This study aims to analyze the service quality of the Daarut Taubah Quranic Education Center (TPQ), located in the former Dolly red-light district of Surabaya, using service quality (SERVQUAL) approach. The SERVQUAL model is employed to evaluate service quality across five dimensions: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The study adopts a qualitative-descriptive approach, with data collected through Focus Group Discussions (FGDs) involving five TPQ Daarut Taubah students and field observations. The findings reveal that, in general, the services at TPQ Daarut Taubah meet students’ expectations in terms of responsiveness and assurance. However, gaps remain in the dimensions of tangibles, reliability, and empathy. These gaps include issues related to cleanliness and infrastructure, the punctuality of instructors, and a lack of attention to students’ non-academic needs. Despite these shortcomings, the instructors are considered competent, polite, responsive to student concerns, and capable of creating a safe and comfortable learning environment. The study concludes that improvements are needed in the areas where service gaps exist to enhance the overall service quality of TPQ Daarut Taubah.</em></p>Riza Lirizki
Copyright (c) 2025 Riza Lirizki
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-07-012025-07-0171739210.55372/inteleksiajpid.v7i1.360Mendesain Rintisan Organisasi Sosial: Studi Kasus pada Organisasi Community Youth Development Surabaya
http://inteleksia.stidalhadid.ac.id/index.php/inteleksia/article/view/373
<p><strong>DESIGNING NEWLY INITIATED SOCIAL ORGANIZATION: A CASE STUDY OF COMMUNITY YOUTH DEVELOPMENT IN SURABAYA</strong><em>. Organizations aiming for social change are potential subjects of da'wah that contribute through their programs. Prior to developing such programs, newly established social organizations need to design their organization that encompasses essential components such as vision, mission, core values, organizational form, and structure, so those reflect the founding value of the organization. Community Youth Development (CYD) is a social organization that engages and empowers the youth of RW 12 Putat Jaya in various community initiatives in Kampung Dolly. As a newly initiated organization, CYD need to design its organizational anatomy as a foundation for their programs. This study uses Participatory Action Research (PAR) method, involving CYD’s key stakeholders as active participants in exploring, analyzing and developing organizational design. The study showed: (1) there are eight essential components in designing a newly initiated social organization; (2) the design process follows a sequential structure with vision and mission as the determining elements; (3) the formulation of the vision and mission takes into account the founder’s essential capital; and (4) the organization’s core values are grounded in the founder’s principles, which are reflected in the distinctive manner in which the vision and mission are implemented. These findings are expected to serve as a practical guide in developing holistic, systematic, and value-driven designs for social da'wah organizations.</em></p>Taufan Arifianto
Copyright (c) 2025 Taufan Arifianto
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-07-012025-07-01719311010.55372/inteleksiajpid.v7i1.373Desain Program Dakwah Berbasis Teori Produk Sosial: Studi Program Ramadan LPQ Miftahul Jannah
http://inteleksia.stidalhadid.ac.id/index.php/inteleksia/article/view/364
<p><em>Ramadan merupakan bulan istimewa bagi umat Islam karena memiliki beragam keutamaan termasuk memberikan pendidikan moral, spiritual dan sosial. Karenanya, banyak institusi keagamaan merancang berbagai macam program dakwah untuk mengoptimalkan momentum Ramadan. Program dakwah digagas lembaga untuk dapat diikuti oleh mad’uw selayaknya produk barang dan jasa yang didesain oleh pemasar agar disukai dan dikonsumsi oleh pelanggan. Namun pada konteks memasarkan produk dakwah, tidak hanya penting memperhatikan preferensi mad’uw melainkan juga pemikiran dakwah yang ingin ditawarkan oleh lembaga dakwah. Produk dakwah setipe dengan produk sosial karena sifatnya yang tidak berorientasi laba, sehingga merumuskan desain produk dakwah lebih relevan menggunakan pendekatan teori produk sosial. Artikel ini mengulas tentang perumusan desain program dakwah pada momentum Ramadan menggunakan teori produk sosial. Studi ini merupakan penelitian terapan (Applied Research) dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan program ramadan sebagai produk dakwah yang ditawarkan LPQ dirumuskan dengan mempertimbangkan tuntutan untuk memuaskan kebutuhan sasaran dakwah meliputi kegiatan yang menyenangkan (belajar sambil bermain) dan tujuan dakwah lembaga yakni membangun keimanan, kepedulian dan semangat belajar peserta program. Rekomendasi program ramadan yang sesuai konteks LPQ adalah buku ibadah harian di bulan ramadan, pawai ramadan, pengamatan benda sekitar, lomba muadzin dan dai, dongeng kisah teladan dan berbagi takjil dan makanan berbuka puasa</em></p>Siti Nur Halimah
Copyright (c) 2025 Siti Nur Halimah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-07-012025-07-017111113410.55372/inteleksiajpid.v7i1.364Membangun Strategi Berkelanjutan Bagi Organisasi Dakwah: Kolaborasi Business Model Canvas dan Balanced Scorecard
http://inteleksia.stidalhadid.ac.id/index.php/inteleksia/article/view/362
<p><em>Pada era globalisasi saat ini, organisasi dakwah dihadapkan pada tuntutan untuk beradaptasi dan disaat bersamaan mengatasi masalah kelemahan di internal, agar tetap tumbuh, berkembang dan bertahan. Maka, dibutuhkan pemecahan masalah, berupa rencana strategi yang komprehensif , terintegrasi pada pencapaian tujuan dan lahir dari pembacaan kondisi organisasi secara menyeluruh. Konsep kolaborsi Bussiness model canvas (BMC) dengan peta strategi Balanced Scorecard lahir untuk menjawab masalah tersebut. Namun, studi yang menjelaskan penerapannya pada organisasi dakwah masih terbatas. Studi ini memberikan gambaran penerapan mengkolaborasikan konsep BMC dengan peta strategi balanced Scorecard sebagai tools merencanakan strategi organisasi. Teori yang digunakan adalah BMC dan peta strategi balanced scorecard konteks organisasi nirlaba. Jenis penelitiannya adalah kualitatif. Sumber datanya literatur. Adapun beberapa hasil temuannya: (1) BMC digunakan untuk menggambarkan aktivitas organisasi secara menyeluruh sebagai pijakan menetapkan perspektif BSC yang sesuai (2) pada tahap menetapkan sasaran strategi, tidak semua sembilan komponen utama organisasi akan menghasilkan sasaran strategi. Hal ini bergantung pada strategi umum organisasi dan pembacaan isu strategi di tiap komponen. </em></p>Dian Marjayanti
Copyright (c) 2025 Dian Marjayanti
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-07-012025-07-017113515410.55372/inteleksiajpid.v7i1.362