Abstract
Industri pertelevisian telah memasuki era baru yang ditandai dengan peningkatan jumlah stasiun televisi yang sangat pesat. Hal ini memunculkan persaingan yang ketat dan oleh karena itu, maka televisi perlu membangun merek yang kuat agar dapat bertahan. Di sisi lain, TV9 yang sempat diprediksi tidak dapat bertahan oleh seorang praktisi pertelevisian, berhasil menjaring pemirsa sampai 8% dari total 9.950.761 pemirsa di Jawa Timur. Adanya baliho berisi pesan dari salah seorang tokoh kultural NU dan media sosial TV9 yang sama-sama menginformasikan keberadaan dan kesan TV9, mengindikasikan adanya proses komunikasi pemasaran terpadu. Tulisan ini mengungkap dan menyampaikan mengenai proses dan bentuk komunikasi pemasaran terpadu TV9 dalam membangun kesadaran dan citra mereknya menggunakan teori merek serta komunikasi pemasaran terpadu. Pendekatan yang digunakan dalam studi ini adalah kualitatif deskriptif. Datanya didapat dari interview maupun studi dokumen terkait adanya indikasi komunikasi pemasaran terpadu tersebut. Hasil studi menunjukan bahwa dalam membangun kesadaran dan citra mereknya sebagai televisi religi yang santun dan menyejukkan, TV9 melakukan serangkaian tahap penyusunan komunikasi pemasaran terpadu. Bentuk komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan meliputi periklanan, pemasaran langsung, sponsorship, kegiatan hubungan masyarakat dan media online.