Abstract
Tulisan ini merupakan hasil inspirasi dari tesis yang berjudul “analisis pembingkaian kasus konflik Sunni-Syiah di Sampang Madura dalam Majalah Tempo dan Majalah Gatra.” Majalah Gatra adalah salah satu media yang ada di Indonesia yang dimiliki oleh PT. Era Media Informasi dan majalah tersebut memuat Konflik Sunni-Syiah ini menjadi topik utama pemberitaan. Topik itu dibahas/diulas beberapa kali penerbitan pada majalah tersebut, kurang lebih sebanyak empat kali pemberitaan dalam satu tahun. Bingkai yang dibuat tentu dapat memberikan pengaruh/pembentukan persepsi pembaca dalam memaknai konflik Sunni-Syiah Sampang ini, apakah ini merupakan perseteruan agama atau lainnya, dengan demikian akan berlanjut pada dampak apakah meredam atau bahkan memanaskan sentimen agama yang sedang terjadi. Maka tulisan ini membedah bagaimana cara wartawan menyusun, mengisahkan, menuliskan, dan menekankan fakta berdasarkan teori framing Pan and Kosicki melalui pendekatan kualitatif dari sumber dokumen/Majalah Gatra. Hasilnya menunjukkan bahwa Majalah Gatra membingkai konflik Sunni-Syiah tersebut sebagai peristiwa kekerasan dan kekejaman penyerangan yang disebabkan kurang optimalnya pemerintah dalam melindungi warga Syiah Sampang dari pemanfaatan pihak asing.