Abstract
Dakwah adalah menyeruh kepada insan pada jalan kebaikan dan keselamatan. Namun, adanya risiko-risiko tertentu dalam menjalankan nilai yang baik kadang tidak diterima dengan mudah. Risiko-risiko tersebut dalam konsep pemasaran sosial disebut cost of adoption. Aktivis dakwah hari ini dapat belajar dari keberhasilan K.H. Ahmad Dahlan dalam gerakan pembaharuannya bidang pendidikan di masyarakat. Terdapat berbagai risiko atau cot of adoption yang diterima oleh pengikutnya, namun K.H. Ahmad Dahlan dapat mengelola risiko-risiko tersebut sehingga berhasil dalam menawarkan produk sosialnya di masyarakat. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan risiko sosial dan pengelolaannya sebagai suatu cost of adoption dalam gerakan pembaharuan pendidikan K.H. Ahmad Dahlan. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif kepustakaan. Hasil studi menunjukan bahwa risiko sosial ditanggung oleh adopter produk pembaharuan pendidikan K.H. Ahmad Dahlan sangat tinggi akibat penolakan keras gagasan tersebut oleh para pemuka agama. Pengelolaan yang dilakukan untuk mengatasi risiko sosial tersebut adalah dengan mengumpulkan dukungan dari kelompok elit masyarakat Yogyakarta, meliputi kalangan santri-priyayi, priyayi non santri dan pengusaha muslim untuk mengatasi risiko sosial yang dihadapi oleh sasaran dakwahnya.