Abstract
Tulisan ini bertujuan menggagas perumusan etis humor dalam desain pesan dakwah. Hal ini didasarkan pada persoalan bahwa kaidah etis humor dakwah yang telah dirumuskan oleh beberapa penelitian terdahulu masih bersifat etika umum, sehingga dirasa perlu ditindaklanjuti dengan mendetailkan pada unsur pesan dakwah agar lebih operasional untuk diterapkan dan menjadi referensi dai ataupun penyelenggara kegiatan ceramah dalam menyusun pesan dakwah yang mengandung humor. Penelitian ini merupakan penelitian konseptual menggagas ide dengan metode adaptasi teori antara konsep etika humor dakwah dengan desain pesan dakwah. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa etis humor dalam desain pesan dakwah sebagai berikut: 1).humor sebagai selingan yang tidak boleh menggeser tujuan pesan dakwah. 2).humor yang disisipkan harus bersumber dari data yang valid dan tidak menjadikan dalil sebagai bahan lelucon. 3).penempatan humor dalam pesan dkawah tidak boleh pada pembuka, pembacaan sholawat Nabi, kesimpulan, pembacaan doa dan pada materi yang mengandung penghayatan. 4).materi humor harus berkaitan dengan tema dakwah, tidak boleh mengandung unsur penghinaan terhadap SARA, kebohongan dan pornografi, serta perlu diberikan penjelasan terhadap humor agar mad’u memiliki persepsi yang sama terhadap materi humor yang diberikan dan ditangkap sebagai humor bukan inti materi dakwah. 5) penyampaian humor dakwah hendaknya disampaikan ketika dakwah berlangsung selama lebih dari 30 menit, dan durasi waktu penyampaian humor dakwah mempertimbangkan jeda strategis penyampaian materi dakwah, yakni jeda istirahat sejenak selama 3-5 menit setiap penyampaian materi dakwah sekitar 25-30 menit.