open access

Abstract

Artikel ini menguraikan strategi yang dilaksanakan oleh nabi Muhammad dalam membangun budaya persaudaraan antara Aus dan khazraj maupun antara kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah.  Budaya persaudaraan merupakan budaya yang penting dikembangkan organisasi dakwah, sebagaimana diperintahkan dalam QS. Ali Imran: 103. Dalam membangun budaya persaudaraan tidaklah mudah, tetapi nabi Muhammad berhasil dalam membangun budaya tersebut di Madinah. Metode penelitian bersifat deskriptif, kualitatif, studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa nabi menerapkan mekanisme primer dan sekunder dalam membentuk budaya persaudaraan di Madinah, melalui: membuat aturan untuk mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar, membangun masjid untuk aktifitas bersama, mensosialisasikan nilai-nilai dan keyakinan pentingnya budaya persaudaraan, dan kepemimpinan keteladanan. Selain itu, nabi juga mengantisipasi rusaknya budaya persaudaraan dari eksternal dengan membuat piagam Madinah. Hasil kajian ini bisa menjadi inspirasi bagi organisasi dakwah dalam mengembangkan budaya persaudaraan, khususnya dalam konteks beragamnya karakter anggota dan potensi hambatan dalam Pembangunan budaya dari eksternal organisasi.