open access

Abstract

Dakwah yang berorientasi pada pemberdayaan komunitas muslim marginal di perkotaan ternyata memiliki kompleksitas tersendiri. Kondisi pemiskinan struktural akibat globalisasi dan berkembangnya subkulltur inferioritas dikalangan marginal perkotaan menyulitkan mereka untuk mengadopsi gagasan kemandirian dalam rangka keluar dari belenggu kemiskinan. Apalagi hingga saat ini belum ada satupun studi terdahulu yang membahas terkait penerapan difusi inovasi sehingga program pemberdayaan dapat diadopsi dengan tepat. Oleh karenanya studi ini mengambil fokus kajian pada strategi difusi inovasi gagasan kemandirian yang dikontekstualisasikan dalam norma sistem Islam perkotaan dalam rangka mengembangkan metodologi dakwah bil hal pada komunitas marginal. Berdasarkan atas asumsi tersebut tulisan ini dikembangkan dengan metode pustaka analitik dengan menggunakan kerangka teori Rogers tentang proses difusi inovasi. Adapun hasil studi menemukan bahwa tahapan penyadaran dalam pemberdayaan sejalan dengan proses difusi inovasi pada kalangan marginal dengan mengutamakan pada pemilihan saluran komunikasi interpersonal dan forum media pada tahap pengenalan. Sedangkan pada tahap persuasif, agen perlu bekerjasama dengan tokoh lokal di kalangan marginal untuk membentuk sikap positif terhdap gagasan kemandirian lewat pemanfaatan aset sekitar. Adapun pada tahap keputusan dan konfirmasi agen perlu melakukan pendampingan lewat saluran media sosial dan aksi nyata dalam melaksanakan program pemberdayaan berbasis aset lokal setempat.